www.bola7up.com – Bandar Blackjack Online – PSSI bereaksi keras terkait kehadiran mantan ketua umum mereka, Djohar Arifin Husin, dalam pertemuan dengan Menpora, Imam Nahrawi, di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/6). Pada pertemuan itu, Djohar diundang sebagai ketua umum PSSI oleh Kemenpora.
Menyusul, Kemenpora masih belum mengakui kepengurusan PSSI Periode 2015-2019 yang dipimpin La Nyalla Mahmud Mattalitti. Mengingat, sebelum terpilihnya La Nyalla, Menpora sudah mengeluarkan lebih dulu surat keputusan (SK) nomor 01307 mengenai sanksi administratif terhadap PSSI, per tanggal 17 April 2015. La Nyalla sendiri terpilih pada Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April 2015.
Lantaran kehadiran Djohar, muncul persepsi bakal terjadi lagi dualisme PSSI, seperti yang pernah terjadi pada rentang 2011-2013. PSSI pun menegaskan hal itu tidak akan terjadi.
“Ini sudah jelas merupakan permainan manuver, kehormatan sepakbola justru diinjak-injak oleh Menpora itu sendiri. Kami sudah membuka pintu ingin bertemu Menpora dan menyelesaikan semua kisruh yang terjadi demi sepakbola Indonesia, ini malah yang terjadi terlihat sekali kami ingin di adu domba,” kata Azwan Karim, sekretaris jenderal PSSI.
“Kami pastikan bahwa tidak akan ada dualisme dan Djohar ketua yang sudah selesai masa tugasnya dan memang tidak memiliki anggota. Selain itu, bagaimana bisa Djohar masih mengaku sebagai ketua umum PSSI, padahal pada tanggal 18 April beliau yang memimpin Kongres Luar Biasa PSSI sampai selesai dengan terpilihnya pak Nyalla sebagai Ketua,” timpal Erwin Dwi Budiawan, wakil ketua umum PSSI.
Maka itu, Erwin pun meminta Djohar untuk tidak lagi mengatasnamakan sebagai ketua PSSI. “Justru dalam kondisi saat ini PSSI sedang berusaha bagaimana mencari jalan untuk perkembangan sepakbola agar tidak terhenti. Dan mencari jalan agar sanksi FIFA bisa cepat dicabut supaya PSSI bisa menjalankan amanah masyarakat sepakbola,” tambahnya.
Di lain pihak, Djohar ketika ditanyakan wartawan mengenai kehadirannya dalam pertemuan tersebut, hanya mengatakan dirinya cuma memenuhi undangan dan hanya ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia. Dia pun hanya mengatakan status dirinya cuma sebagai ketua umum PSSI Periode 2011-2015 dan tak ingin ada lagi dualisme PSSI.
Lantaran kehadirannya pada pertemuan itu, Djohar juga bakal dipanggil Komite Etika PSSI, pekan depan.
Source: 7upAsia