7upasia.net

berita7up.com – Skandal Piala Dunia 2006 masih diliputi kontroversi setelah munculnya pernyataan dari mantan presiden asosiasi sepakbola Jerman (DFB), Theo Zwanziger.

Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 yang sukses, tetapi keberhasilan pencalonan mereka sebagai penyelenggara ditengarai berkat adanya suap kepada sejumlah pejabat FIFA.

Skandal ini dipicu pemberitaan Spiegel pekan lalu yang menyebutkan adanya pembayaran dana sebesar €6,7 juta dari komite penyelenggara Piala Dunia kepada mantan CEO adidas, Robert Louis-Dreyfus. Pembayaran dilakukan untuk mengganti dana pinjaman 10 juta franc Swiss yang ditengarai untuk membeli suara empat anggota Komisi Eksekutif FIFA asal Asia.

Tuduhan ini disangkal presiden DBF Wolfgang Niersbach dan begitu juga oleh ketua komite penyelenggara Franz Beckenbauer. Namun, Selasa (27/10), Bild menerbitkan hasil wawancara dengan Zwanziger yang mengaku dirinya memegang bukti pembayaran sebesar US$250 ribu kepada pejabat konfederasi Oseania, Charles Dempsey, supaya Jerman memenangkan hak pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2006.

“Tidak hanya tindakan Beckenbauer seorang diri, tetapi pengurus teras komite penyelenggara juga mengetahuinya, yaitu Niersbach, Horst R. Schmidt, dan Fedor Radmann,” ungkap Zwanziger merujuk pada dana pinjaman dari Louis-Dreyfus.

Sebuah firma hukum telah ditugasi DFB untuk mengusut pengakuan ini. Niersbach menolak memberikan kesaksian di depan pengadilan olahraga sebelum pengusutan tuntas.

Di lain tempat, penyidik Inggris masih mencari bukti adanya pencucian uang terkait pemberian hak tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Source: 7upAsia