7upasia.net

www.bola7up.com – Mantan pejabat FIFA dan Concacaf, Chuck Blazer, melakukan pernyataan yang menjadi awal dibongkarnya skandal suap otoritas sepakbola dunia itu.

FBI, IRS, dan kepolisian Swiss menciduk sejumlah pengurus FIFA pekan lalu berdasarkan bukti-bukti pernyataan Blazer. Pria 70 tahun yang pernah menjadi anggota komisi eksekutif (Exco) FIFA itu merupakan saksi kunci bagi pengusutan tindak korupsi. Dalam pernyataannya di New York dua tahun lalu tentang tindak pidana pelanggaran pajak, Blazer mengungkapkan adanya indikasi suap dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 1998 dan 2010.

“Saya pernah menjabat sebagai sekjen Concacaf mulai 1990 hingga Desember 2011 dan bertanggung jawab untuk, di antaranya, berpartisipasi dalan negosiasi sponsor dan hak siar media,” ujar Blazer.

“Selama hubungan saya dengan FIFA dan Concacaf, saya dan pengurus lain sepakat bahwa saya atau sebagai pelaku persekongkolan akan melakukan setidaknya dua aksi pemerasan. Di antaranya, saya setuju dengan pengurus lain pada kisaran 1992 untuk memfasilitasi penerimaan suap dalam rangka pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998.”

“Mulai kisaran 1993 dan berlanjut hingga awal 2000-an, saya dan pengurus lain setuju menerima suap dan imbalan dalam rangka hak siar dan lain-lain untuk Piala Emas 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2003. Dimulai pada 2004 atay kisarannya dan berlanjut hingga 2011, saya dan anggota komisi eksekutif (Exco) FIFA lain setuju menerima suap dalam rangka pemilihan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Di antara hal lain, tindakan saya tersebut memiliki peserta dan hasil.”

“Di antara April 2004 dan Mei 2011, saya dan pengurus lain yang merupakan fidusia FIFA dan Concacaf, yang mana bertentangan dengan kewajiban kami, ketika melakukan tugas resmi, sepakat untuk berpartisipasi dalam sebuah skema penggelapan uang dengan mengambil suap yang dirahasiakan. Saya dan pengurus lain setuju menggunakan e-mail, telepon, dan transfer kawat ke dalam dan luar Amerika Serikat dalam melakukannya. Aliran dana dalam pembayaran ini dilakukan melalui Bandara JFK dalam bentuk cek.”

“Di antara Desember 2008 dan Mei 2011, saya dan pengurus lain setuju untuk dan memindahkan dana melalui transfer kawat dan cek dari beberapa tempat di dalam Amerika Serikat ke beberapa tempat di Karibia, dan dari beberapa tempat di Karibia ke beberapa tempat ke Amerika Serikat. Saya setuju dan mengambil tindakan ini untuk, di antaranya, mengangkat dan menyembunyikan penerimaan saya terhadap suap dan imbalan. Saya tahu dana tersebut termasuk dalam tindakan suap yang dilarang hukum, dan saya dan pengurus lain menggunakan kawat, e-mail, dan telepon untuk melakukan pembayaran dan menyembunyikan tindakan tersebut. Aliran dana dalam pembayaran ini dilakukan melalui Bandara JFK dalam bentuk cek.”

“Di antara 2005 dan 2010, semasa menjadi warga New York, New York, saya mengetahui dan dengan sengaja tidak mengirimkan bukti pajak pendapatan dan tidak membayarnya. Dengan ini, saya dengan sengaja menyembunyikan pendapat saya yang sebenarnya dari IRS sehingga melanggar peraturan pajak pendapatan. Saya tahu tindakan saya salah.”

Blazer merupakan anggota Exco FIFA mulai dari 1996 hingga 2013. Pernyataan ini disebarluaskan setelah Sepp Blatter menyatakan pengunduran diri sebagai presiden FIFA meski baru saja terpilih kembali dalam kongres di Zurich, Swiss.

Sejauh ini total 14 orang yang sedang diselidiki Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas tuduhan pemerasan, penggelapan uang, dan pencucian uang.


Source: 7upAsia