berita7up.com – Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengatakan bakal membunuh bintang Leicester, jika pesta kemenangan mengganggu performa mereka. The Foxes sudah dipastikan menjadi juara Premier League, namun Ranieri tidak ingin para pemainnya kalah di laga sisa musim ini.
“Mereka menikmati perayaan tentu, itu pencapaian hebat untuk semua orang. Saya sangat bahagia, ketika melihat kota dan fans bahagia juga. Tapi, para pemain berlatih dengan baik pada Kamis, dan saya berharap sangat baik melawan Everton,” kata Ranieri, seperti dikutip Mirror pada Sabtu 7 Mei 2016.
Gelar juara sudah dipastikan pada Selasa dini hari 3 Mei lalu, dengan hasil imbang yang didapat Tottenham Hotspur di kandang Chelsea. Para pemain berpesat semalaman, dan baru kembali berlatih pada Kamis 5 Mei, setelah memperoleh satu hari libur tambahan untuk menikmati keberhasilan mereka.
Leicester baru akan merayakan titel Premier League di hadapan suporter mereka, secara resmi di King Power Stadium. Trofi Premier League bakal diserahkan, seusai duel melawan Everton, Sabtu, yang menjadi laga kandang terakhir skuat Ranieri musim ini.
Ketika Leicester memenangkan promosi tiga musim lalu, 21 pertandingan tidak terkalahkan mereka berakhir dengan kekalahan 1-4 di kandang, oleh Brighton Albion tiga hari setelah pesta kemenangan. Leonardo Ulloa yang masih berseragam Brighton saat itu, mencetak dua gol ke gawang Leicester.
Ranieri tidak ingin insiden yang sama terjadi lagi, saat banyak mata di dunia bakal menyaksikan penyerahan trofi. “Mereka kalah, ya, seseorang mengatakan pada saya. Jika itu terjadi lagi, saya akan membunuh mereka dengan tangan saya,” ujarnya.
“Saya melihat bagaimana mereka latihan pada Kamis. Penting untuk membersihkan pikiran dan meneruskan pekerjaan. Ini sangat manis, tapi pekerjaan kami adalah untuk bermain. Kami juara, tapi Everton ingin mengalahkan kami, jadi kami harus mengembalikan pikiran pada pekerjaan,” kata Ranieri.
Ranieri tidak menginginkan kekalahan dari Everton, sebelum mereka menerima trofi, yang disebutnya sebagai salah satu momen terbaik dalam hidupnya. Musim ini adalah pembuktian luar biasa pelatih asal Italia, itu setelah kritik atas penunjukannya di awal musim.
Banyak pihak, termasuk sebagian besar suporter Leicester, meragukan keputusan klub menunjuk Ranieri sebagai manajer. Namun, Ranieri memberi jawaban fantastis, untuk menanggapi pertanyaan tentang berbagai kritik dan kecaman kepadanya.
“Saya tidak akan mengatakan apa pun tentang kritik, karena kritik bisa membantu orang meningkatkan dirinya. Kadang ketika itu tentang seseorang, itu tidak terlalu baik, tapi saya terus menghormati setiap orang. Jika seseorang tidak menghargai saya, itu bukan salah saya, salah mereka,” ujarnya.
Source: 7upAsia