www.bola7up.com – Berbagai cara dilakukan fans Arema Cronus, Aremania, untuk memperlihatkan protes mereka kepada menteri negara pemuda dan olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan badan olahraga profesional Indonesia (BOPI).
Setelah meluruk ke DPRD Malang, Ratusan Aremania kemarin menggelar aksi sepakbola jalanan. Aksi dengan menutup jalan untuk bermain sepakbola itu dilakukan terkait pernyataan BOPI beberapa waktu lalu. Aksi Aremania ini membuat jalan yang menghubungkan Surabaya-Malang mengalami kemacetan sekitar lima jam.
“Sepakbola dan Arema adalah identitas warga Malang yang setiap pertandingannya memberikan hiburan, dan rasa senang bagi kami. Namun BOPI tidak memperbolehkan Arema bermain di lapangan. Dalam rilisnya di media online, mereka mengatakan, jika ingin main, ya harus di jalanan. Kami menuruti perintah itu, sehingga kami akan terus melakukan cara ini,” kata dirigen Aremania Yuli Sumpil.
“Kami melakukan upaya apapun agar Arema tetap eksis di Indonesia, misalnya dengan mendatangi tiga kepala daerah di Malang Raya, termasuk juga DPRD. Namun, hingga kini masih belum ada hasilnya.”
Bukan hanya Aremania saja yang bermain sepakbola jalanan. Jajaran pelatih Arema ikut serta meramaikan acara itu. Bahkan dua asisten pelatih Kuncoro dan Joko Susilo beberapa kali mempertontonkan skill bermain bola yang mereka miliki.
“Saya memenuhi undangan Aremania hari ini. Sebenarnya ingin mengajak pemain, tetapi rupanya mess sedang kosong, karena anak-anak banyak yang sudah pulang setelah latihan diliburkan,” terang pelatih Suharno.
Sementara itu, manajemen Arema tidak bisa berbuat banyak terhadap aksi Aremania. Media officer Sudarmaji menyatakan, langkah Aremania ini dilakukan sebagai reaksi kecintaanya terhadap tim, sehingga manajemen tidak bisa menghalanginya.
Bahkan dengan adanya aksi tersebut Sudarmaji berharap mental pemain segera pulih, karena melihat kecintaan Aremania ini terhadap klubya.
“Semoga para pemain bisa melihat ini sebagai sebuah kondisi untuk memberikan semangat,” tukasnya pendek.
Source: 7upAsia