www.bola7up.com – Kredibilitas sepakbola Asia Tenggara kembali tercoreng dengan adanya dugaan match-fixing jelang laga grup B antara Malaysia U-23 kontra Timor Leste U-23 di Stadion Bishan, Sabtu (30/5). Itu setelah, terjadi penangkapan terhadap empat orang yang diduga terlibat kasus tersebut oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
Ironisnya, seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, dari keempat nama itu terdapat orang Indonesia yang bernama Nasiruddin. Sementara tiga orang lainnya yang terlibat adalah Rajendran R. Kurusamy, Orlando Marques Henriques Mendes (manajer tim Timor Leste U-23), dan Moises Natalino De Jesus (mantan pemain timnas Timor Leste).
Rajendran dituduh telah menyepakati bakal memberikan uang sebesar 15 ribu dollar US (sekitar Rp198 juta) kepada Orlando sebagai hadiah bila Timor Leste U-23 bersedia mengalah dari Malaysia. Namun Rajendran membantah tuduhan tersebut.
“Dokumen pengadilan mengungkapkan Rajendran telah bertemu salah satu pejabat di Orchid Country Club pada 28 Mei. Orlando didakwa pada Sabtu (30/5), karena diduga setuju untuk menerima uang tersebut,” tulis ChannelNewsAsia dalam laporannya.
Wakil Jaksa Penuntut Umum, Nicholas Khoo, telah meminta empat orang tersebut sementara ini ditahan selama seminggu guna proses investigasi lebih lanjut. Namun menurutnya, masih ada pihak yang terlibat belum ditangkap.
Anggota tim Timor Leste U-23 pun juga telah siap membantu CPIB dalam mengusut kasus tersebut. “Mereka akan kembali menjalani sidang di pengadilan pada 5 Juni nanti. Jika terbukti bersalah, pihak-pihak yang terlibat bisa dipenjara hingga lima tahun dan denda 100 ribu dollar US (sekitar Rp1,3 miliar).
Source: 7upAsia