berita7up.com – Piala Eropa Dilaksanakan di Bulan Ramadan, Mesut Oezil Tidak Puasa, Mesut Oezil sedang dalam dilema karena harus bertanding membela timnas Jerman di tengah bulan puasa.
Piala Eropa 2016 berlangsung nyaris sepenuhnya di Bulan Ramadan. Karena tuntutan fisik yang tinggi dan cuaca yang panas, Mesut Oezil terpaksa tidak menjalankan ibadah puasa.
Piala Eropa 2016 akan kick-off pada 10 Juni mendatang dan tuntas di 10 Juli. Sementara Bulan Ramadan tahun ini jatuh mulai 6 Juni hingga sekitar 5 Juli.
Itu berarti pemain muslim yang berlaga di Euro 2016 menyiapkan diri dengan sangat baik untuk bisa menjalankan ibdahnya dan di waktu bersamaan membela negaranya di atas lapangan. Salah satu pesepakbola muslim tersebut adalah Mesut Oezil.
Tapi karena gelaran Piala Eropa sepenuhnya berlangsung nyaris bersamaan dengan Ramadan, gelandang Tim Nasional Jerman itu tidak akan berpuasa di Ramadan kali ini.
Ini dilakukan oleh Mesut Oezil guna menjaga fisik yang tetap prima karena harus bermain bagus demi meraih asah gelar Liga Eropa musim ini. Gelar juara sangat berarti bagi Jerman karena bisa sebagai langkah awal sebelum memasuki gelaran Piala Dunia
“Cuacanya terlalu hangat di musim panas dan kami akan menjalani sesi latihan yang intens, selain menjalani pertandingan-pertandingan. Karena itulah, tak mungkin saya menjalankan puasa,” ucap Oezil dalam wawancaranya dengan Express dan dikutip dari situs resmi DFB.
Oezil juga memilih untuk tidak menjalankan puasa pada Ramadan 2014 lalu. Ketika itu dia mengantar Jerman menjuarai Piala Dunia yang digelar di Brasil.
Dewan Muslim Jerman (Central Council of Muslims) pada tahun 2010 lalu mengeluarkan semacam fatwa yang membolehkan atlet profesional Jerman melewatkan puasa Ramadan dan menggantinya di hari lain.
“Pesepakbola profesional, sebagaimana atlet profesional lain, bisa membayar puasanya di luar Ramadan. Pernyataan ini mendapat dukungan dari Al-Azhar sebagai salah satu organisasi Islam terbesar. Dalam pendapat kami, para pesepakbola profesional tengah menjalankan tugas yang menuntut penggunaan fisik yang besar. Pesepakbola profesional bisa membayar puasanya di lair hari,” demikian pernyataan Central Council of Muslims.
Source: 7upAsia