www.bola7up.com – Juventus baru saja memastikan tempat mereka di babak perempat-final Liga Champions, Kamis (19/3) dini hari WIB. Kemenangan 3-0 di Westfalenstadion, meloloskan mereka dengan keunggulan telak 5-1 atas Borussia Dortmund. Hasil itu sekaligus memastikan jika wakil Italia di Eropa masih lengkap, setidaknya hingga dini hari nanti.
Fakta itu jelas jadi kabar gembira bagi kompetisi Serie A Italia. Kini Calcio jadi satu-satunya kompetisi yang semua wakilnya masih bertahan di dua turnamen teratas UEFA. Total ada enam utusan, Juventus di Liga Champions, sementara AS Roma, Fiorentina, FC Internazionale, Napoli, dan Torino berjuang di Liga Europa.
Menilik Liga Primer Inggris yang tinggal menyisakan satu wakil dan Bundesliga Jerman dengan sepasang wakilnya, inilah momentum Serie A untuk mendekat dan kembali ke jajaran tiga besar, dalam klasemen koefisien kompetisi UEFA. Ups, tidak buru-buru karena traget itu mustahil terjadi musim ini, sekalipun Juventus juara Liga Champions, atau salah satu dari lima tim Serie A jadi kampiun Liga Europa.
Namun jika juara idaman Negeri Pizza itu memang benar terwujud, mereka akan memberi tekanan sedang pada EPL dan luar biasa pada Bundesliga. Peluangnya semakin besar jika Bayern Munich gagal di fase perempat-final Liga Champions, sementara VfL Wolfsburg terhenti di babak 16 besar Liga Europa. Jarak Serie A (66,010) dengan Bundesliga (77,986) bisa terpangkas hingga hanya sekitar tiga poin saja. Sementara untuk EPL (80,105) dari yang sebelumnya sekitar 14 poin, menjadi hanya enam poin.
Dengan begitu bila Serie A berhasil menyalip koefisien Bundesliga di musim depan, bukan tidak mungkin pada musim 2017/18 mereka akan kembali dalam status ‘sejatinya’. Yakni dengan mengirimkan empat wakil ke Liga Champions, dan tiga wakil lainnya ke Liga Europa.
Mampukah Serie A mewujudkan mimpi tersebut?
KLASEMEN KOEFISIEN UEFA |
NEGARA |
2010-11 |
2011-12 |
2012-13 |
2013-14 | 2014-15 | TOTAL |
|
1 | Spanyol | 18.214 | 20.857 | 17.714 | 22.571 | 14.928 | 94.713 |
2 | Inggris | 18.357 | 15.250 | 16.428 | 16.785 | 13.285 | 80.105 |
3 | Jerman | 15.666 | 15.250 | 17.928 | 14.714 | 14.428 | 77.986 |
4 | ITALIA | 11.571 | 11.357 | 14.416 | 14.166 | 14.500 | 66.010 |
5 | Portugal | 18.800 | 11.833 | 11.750 | 9.750 | 8.593 | 60.882 |
6 | Prancis | 10.750 | 10.500 | 11.750 | 8.500 | 10.416 | 51.916 |
7 | Rusia | 10.916 | 9.750 | 9.750 | 10.416 | 9.116 | 49.998 |
Mencoba untuk lebih realistis, Juventus dengan pesaingan yang ada di Liga Champions ditambah tak ditemani ‘kolega’ senegara, tampaknya akan sulit keluar sebagai kampiun turnamen. Karenanya adalah wajar jika Serie A kini mulai mendamba gelar Liga Europa, yang terakhir mereka raih di musim 1998/99 melalui wakilnya, Parma.
Bukan tanpa alasan, peluang Serie A amat besar di sini, karena memiliki wakil terbanyak sepanjang sejarah kompetisi dengan lima klub. Tak hanya kuantitas, kualitas skuat tim-tim Calcio juga dinilai lebih mentereng dibanding 11 klub pesaingnya. Pengecualian pada Torino, empat tim Italia lainnya masuk deretan enam besar klub dengan nilai skuat terbesar, di atas £150 juta.
Dengan banyaknya wakil yang masuk ke jajaran 16 besar, Serie A bahkan sudah memastikan satu utusannya untuk melaju ke babak perempat-final. Tempat itu akan dimiliki oleh Fiorentina atau Roma, yang karena undian dipertemukan lebih dini di fase perdelapan-final. Hasil 1-1 mewarnai leg pertama di Artemio Franchi pekan lalu.
Keraguan lantas mengemuka, menilik hasil leg pertama empat tim Serie A lainnya. Torino paling riskan, dengan kalah 2-0 di Rusia oleh Zenit St Petersburg. Jurang kualitas skuat kedua tim jadi pembeda besar jalannya laga. Il Toro diharuskan menang minimal 3-0 untuk bisa lolos. Kemenangan 2-0 di Olimpico Turin dini hari nanti juga tidak haram, karena mereka masih bisa lolos lewat babak tambahan atau adu penalti. Sulit, tapi bisa saja pasukan Giampiero Ventura kembali menorehkan keajaiban layaknya di Nou San Memes, pada babak 32 besar lalu.
Napoli jadi tim yang paling diunggulkan
Sementara salah satu tim yang paling diunggulkan, FC Internazionale, malah membuang peluang mereka untuk jadi juara dengan kalah secara konyol dari VfL Wolfseburg, lewat skor 3-1. Tiga gol yang bersarang di gawang I Nerazzurri kesemuanya berkat ‘andil’ dari sang kiper, Juan Pablo Carizzo. Entah apa yang dipikirkan Roberto Mancini kala itu, hingga mengesampingkan Samir Handanovic. Karenanya, Inter diwajibkan menang minimal 2-0 pada leg kedua di Giuseppe Meazza.
Hasil terbaik diraih Napoli yang menghantam Dinamo Moskwa 3-1 pada leg pertama di San Paolo. Dengan hasil tersebut, klub milik Aurelio de Laurentiis ini jadi tak perlu terlalu ngotot pad leg kedua di Moskwa, dini hari nanti.
Sejak babak fase grup Liga Europa, I Partenopei memang jadi Italiano paling meyakinkan menyoal performa. Gonzalo Higuain cs mengoleksi tujuh kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah. Mengungguli Fiorentina di peringkat kedua, dengan lima kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali kalah.
Napoli juga masuk sebagai salah satu unggulan teratas turnamen edisi kali ini. Selain komposisi skuat yang memang ‘wah’, mereka juga diasuh oleh pelatih spesialis turnamen kasta kedua Eropa tersebut, siapa lagi jika bukan Rafael Benitez.
Jalan panjang masih harus ditempuh tim-tim Italia dalam perjuangannya meraih kasta resmi tiga besar liga terbaik Eropa. Andai pun musim ini berakhir indah, konsistensi performa di benua biru wajib untuk dijaga dan ditingkatkan. Hal bisa jadi nilai krusial yang akan menopang Calcio keluar secara perlahan, dari carut-marut sepakbola domestiknya.
Untuk perhitungan matematis lebih detail mengenai aturan koefisien UEFA, silahkan klik di sini.
Source: 7upAsia