Ini Sosok 3 Calon Pengganti Luis Enrique di Barcelona
Luis Enrique memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di Barcelona yang berakhir pada 1 Juni 2017. Manajemen klub lantas diberitakan mulai bergerak mencari kandidat ideal untuk melatih Lionel Messi dan kawan-kawan.
Pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, kabarnya merupakan satu di antara sosok yang sedang diburu manajemen Barcelona. Akan tetapi, manajemen tim Catalan itu harus gigit jari karena pelatih asal Argentina itu diberitakan menolak tawaran tersebut.
Barcelona mulai mempertimbangkan opsi lain. Saat ini muncul tiga nama yang masuk ke dalam radar Barcelona, antara lain Ernesto Valverde, Juan Carlos Unzue, dan Ronald Koeman.
Kita mencoba mengukur kompetensi yang dimiliki tiga calon suksesor Luis Enrique di Barcelona tersebut. Berikut ini adalah penjabarnnnya.
1. Ernesto Valverde
Ernesto Valverde dinilai sebagai sosok yang menganut gaya pragmatis. Pelatih 53 tahun ini lebih mengedepankan hasil akhir ketimbang keindahan permainan di atas lapangan. Anggapan itu berlatar karena juru taktik Athletic Bilbao itu gemar menggunakan skema 4-2-3-1.
Skema permainan itu selalu diterapkan Ernesto Valverde di setiap klub yang pernah dilatihnya seperti Villarreal, Espanyol, Olympiakos, hingga di Athletic Bilbao.
Ernesto Valverde bahkan sempat menuai hasil manis terkait taktik yang diterapkannya itu ketika masih menangani Olympiakos. Selama dua periodenya di sana (2008-09, 2010-12), dia mampu menjuarai tiga trofi Liga Yunani dan satu Piala Yunani.
Berbagai kalangan lantas meyakini Ernesto Valverde akan menerapkan taktik serupa jika melatih Barcelona. Namun, skema itu dinilai akan menuai banyak kritikan karena dianggap tidak sesuai dengan filosofi tim Catalan yang selalu tampil menyerang dalam setiap pertandingan
2. Juan Carlos Unzue
Juan Carlos Unzue bukanlah sosok asing bagi publik Catalan karena merupakan tangan kanan Luis Enrique saat ini. Pengalamannya selama di Barcelona diyakini menjadi satu di antara alasan manajemen klub memasukkanya sebagai calon pelatih.
Luis Enrique bahkan diberitakan mengusulkan langsung nama Juan Carlos Unzue ke manajemen Barcelona. Keputusan Enrique itu diyakini agar sistem yang sudah diterapkan ke Lionel Messi dan kawan-kawan bisa terus berlanjut.
Apalagi, Juan Carlos Unzue dinilai sebagai otak di balik gol-gol Barcelona melalui skema eksekusi bola mati saat ini. Luis Enrique diberitakan memberikan tanggung jawab tersebut kepada Unzue.
Selama hampir tiga musim era Luis Enrique di Barcelona, jumlah gol Lionel Messi dan kawan-kawan dari eksekusi bola mati melonjak pesat.
Hingga Jornada ke-20 La Liga musim 2016-17, Barcelona telah mencetak delapan gol melalui skema set pieces dari total 52 gol yang dibuat. Alhasil, 15,3 persen dari jumlah gol itu ditorehkan tim Catalan dari ekseskusi bola mati.
Pada dua musim sebelumnya, Barcelona bahkan mampu merobek jala lawannya sebanyak 16 kali melalui taktik tersebut. Itu adalah jumlah gol terbanyak yang mampu dicetak Lionel Messi dan kawan-kawan dari situasi bola mati selama tujuh musim terakhir.
Meski berkontribusi besar di Barcelona saat ini, Juan Carlos Unzue bukanlah sosok yang tidak memiliki kekurangan. Dia tercatat sempat memiliki kenangan pahit ketika menjadi pelatih Racing Santander pada 2012.
Juan Carlos Unzue tidak mampu membawa klubnya tampil konsisten dan akhirnya terdegradasi pada akhir musim. Unzue pun lantas dipecat dari kursi manajerial.
3. Ronald Koeman
Ronald Koeman bukanlah sosok asing bagi Barcelona. Pria asal Belanda itu pernah berseragam Barcelona pada 1989 hingga 1995. Selama periode itu, dia sukses meraih berbagai gelar bersama Barcelona, antara lain empat trofi La Liga dan satu Liga Champions.
Saat ini Ronald Koeman menangani Everton per 14 Juni 2016. Namun, sosok asal Belanda itu dinilai tidak mampu membawa anak asuhnya tampil konsisten. Pada musim pertamanya, Ronald Koeman hanya mampu membawa Romelu Lukaku dan kawan-kawan menemati urutan ke-11 di klasemen akhir Premier League.
Situasi Everton pun dinilai tidak berubah saat ini. Hingga pekan ke-28 Premier League, mereka tercecer di urutan ketujuh klasemen sementara dengan 47 poin.
Inkonsistensi performa itu dinilai karena Ronald Koeman belum menemukan skema yang tepat untuk Everton. Sang pelatih tercatat selalu mengubah formasinya pada enam pertandingan terakhir Premier League saat ini.
Jika berkaca dari catatan itu, Barcelona diyakini harus berpikir dua kali untuk menjadikan Ronald Koeman sebagai pelatih. Manajemen klub tentunya tidak ingin melihat Lionel Messi dan kawan-kawan tampil buruk sepanjang musim.
Source: Berit7