Klub-klub elite Inggris sukses menuai hasil positif dalam laga di pekan keenam Premier League. Manchester City, Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, adalah lima raksasa mampu membuktikan kedigdayaannya. Satu tim kuat lainnya, Chelsea, jadi satu-satunya raksasa yang tersungkur pekan ini.
Dimulai dengan kemenangan meyakinkan Manchester City atas Swansea City. Bertandang ke Liberty Stadium, dua gol Sergio Aguero dan satu gol Raheem Sterling memastikan kemenangan keenam beruntun The Citizens di awal musim 2016/2017.
Bukan hanya City, rival sekota, Manchester United, juga sukses memetik kemenangan telak atas juara bertahan, Leicester City. Tak tanggung, pasukan Jose Mourinho menggasak The Foxes di Old Trafford dengan skor 4-1.
Baku hantam antara dua raksasa terjadi di Emirates Stadium, kala Arsenal menjamu Chelsea. Hasilnya, Armada Meriam London sukses menghantam Chelsea tiga gol tanpa balas. Kekalahan atas Arsenal, menjadikan The Blues satu-satunya raksasa yang tersungkur di pekan keenam.
Kemenangan besar juga dipetik Liverpool saat menerima kunjungan Hull City di Anfield. Pasukan Juergen Klopp tampil perkasa setelah menggilas The Tigers dengan skor 5-1.
Meski dengan skor tipis, Tottenham Hotspur juga meraih hasil positif setelah mengalahkan tim promosi, Middlesbrough, 2-1 di Riverside. Dua gol pemain berpaspor Korea Selatan, Son Heung-Min, memastikan tiga poin penuh bagi skuat besutan Mauricio Pochettino.
Perpanjang Rekor
Kemenangan Maanchester City atas Swansea, memperpanjang manajer anyarnya, Pep Guardiola. Tiga poin yang dipetik di markas The Swans, membuat Guardiola sebagai manajer kedua yang sukses mencatat enam kemenangan beruntun di awal musim Liga Inggris.
Dilansir Opta.com, pencapaian Guardiola bersama City, menyamai rekor yang sebelumnya pernah dibuat oleh Carlo Ancelotti saat masih berstatus manajer Chelsea musim 2009/2010.
Eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini berpeluang besar melewati pencapaian Ancelotti, andai kembali mampu memetik kemenangan lagi dalam laga pekan ketujuh, kontra Tottenham Hotspur.
Tak hanya itu, Guardiola juga mampu mencatatkan 10 kemenangan beruntun dalam 10 laga di semua ajang. Catatan ini hanya terpaut satu kemenangan lagi, untuk menyamai rekor yang pernah dicatat Tottenham Hotspur di musim 1960/1961. Kala itu, The Lilywhites mampu membukukan 11 kemenangan beruntun di awal musim.
Meski demikian, Guardiola tak lantas puas dengan hasil positif yang sudah dicapainya bersama City. Pria berusia 45 tahun ini mengatakan jika City masih memiliki harus memaksimalkan kolektivitas sebagai tim.
“Kami hari ini bermain sangat bagus, tapi kami sering kehilangan operan terakhir dan itu terjadi di babak pertama,” ujar Guardiola dikutip Manchester Evening News.
“Kami harus memenangkan bola, mengunakan bola, dan menggunakan serangan balik. Ini pertama kali kami dalam posisi 1-1 di babak pertama dan kami bicara bagaimana kami harus seperti sebuah tim dan di babak kedua kami main baik,” katanya.
Raksasa Tersungkur
Chelsea jadi satu-satunya tim elite yang menelan kekalahan di pekan keenam. Kekalahan telak 0-3 harus diterima pasukan Antonio Conte atas Arsenal. Hasil negatif ini jadi yang kedua secara beruntun yang diterima Eden Hazard cs, setelah sebelumnya Chelsea juga kalah 1-2 dari Liverpool.
Dua kekalahan beruntun yang yang diterima Chelsea atas dua tim kuat, jadi bukti jika Conte belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan gaya permainan sepakbola Inggris.
Dalam laga kontra Arsenal, lini pertahanan Chelsea yang digalang David Luiz, Branislav Ivanovic, dan Gary Cahill, tampil begitu buruk. Bukan hanya rapuhnya lini pertahanan, Conte memanda kekalahan telak dari Arsenal merupakan akibat dari kesalahan seluruh pemain.
“Setelah hari ini, kami harus bekerja keras. Sekarang kami hanyalah tim hebat di atas kertas. Saya rasa ini merupakan masalah tim, bukan pemain secara individu. Saat rencana tak berjalan, sangat sulit bagi pemain untuk bermain bagus,” ujar Conte dikutip BT Sport.
Komentar keras Conte rupanya diakui oleh defender Chelsea asal Serbia, Branislav Ivanovic. Menurut Ivanovic, kekalahan yang diterima Chelsea adalah konsekuensi yang harus diterima lantaran tak bisa menjalankan instruksi manajer.
“Kami menerima hukuman atas itu (tak menjalankan instruksi manajer),” ujar Ivanovic dikutip Daily Star.
“Sebagai sebuah tim kami tidak bisa menjawab apa yang sudah manajer (Conte) instruksikan kepada kami. Secara jujur saya katakan kami harus lebih fokus dan memberikan perhatian detail dalam hal-hal kecil. Kami harus berkonsetntasi dalam setiap pertandingan,” katanya.
Kebangkitan Mourinho
Manchester United akhirnya mampu bangkit setelah rangkaian hasil negatif. Jose Mourinho yang juga jadi salah satu manajer anyar, kembali menunjukkan kualitasnya setelah mengantar MU menag telak 4-1 atas juara bertahan, Leicester City di Old Trafford.
Kemenangan ini begitu penting bagi Mourinho dan pasukannya. Sebab, MU sebelumnya menelan tiga kekalahan beruntun di ajang Liga Inggris dan Liga Europa.
Kritik keras sempat menghantam skuat The Red Devil, setelah kalah dari Manchester City dan Watford di ajang Premier League. Tak hanya itu, MU juga kalah dari Feyenoord di ajang Liga Europa.
Kesuksesan Mourinho mengembalikan MU ke jalur kemenangan, jelas mendongkrak optimisme Zlatan Ibrahimovic cs. Menurut Mouronho, kemenangan yang diraih timnya merupakan hasil kerja keras para pemainnya. Mourinho memuji intensitas tinggi yang mampu ditampilkan pasukannya dalam laga kontra Leicester.
“Hari ini kami memiliki intensitas, kami memiliki pergerakan bagus, kami dinamis, dan kami bertahan dengan kuat melawan sebuah tim yang mudah dianalisa tetapi sulit untuk dihadapi,” ujar Mourinho kepada Sky Sports..
Selanjutnya, Mourinho dituntut mempertahankan performa positif dalam laga di ajang Liga Europa. MU akan menjamu wakil Ukraina, FC Zorya Luhanks, di Old Trafford, dalam matchday 2 Grup A Liga Europa, Jumat 30 September 2016 dini hari WIB.
Source: Berit7