berita7up.com – Media Officer PSM Makassar, Ramli Manong menghadiri Workshop operator PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) terkait regulasi teknis pelaksanaan Indonesian Soccer Championship (ISC) di Jakarta.
Ramli kepada tribun-timur.com, menuturkan bahwa operator menerapkan regulasi sama dengan AFC. Regulasi ini cukup banyak dan berat, sanksi berat pun menanti jika sampai dilanggar.
“Banyak sekali aturan mengikat, dan sanksi dendanya berat sekali,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, untuk pewarta peliput pertandingan misalnya, diwajibkan mengenakan id card resmi selama pertandingan berlangsung, jika tidak maka panpel pertandingan kenda sanksi denda jutaan rupiah.
Lalu ketika press conference atau konfrensi pers setelah pertandingan, pelatih kepala dan perwakilan pemain wajib menghadiri konfrensi pers tersebut.
“Tidak boleh diwakilkan asisten pelatih,” lanjut Ramli.
Sanksi lainnya pun berat, yakni panpel harus mampu mengontrol agar jangan ada penonton menyalakan flare, bomb smoke, kembang api, petasan dan sejenisnya ke dalam stadion.
“Bahkan tidak boleh ada laser serta benda-benda berbahaya lain seperti senjata tajam dibawa masuk, kita bisa kena sanksi berat, selain sanksi denda ada pula sanksi kita bisa pindah stadion,” jelasnya panjang lebar.
Selain itu, untuk pemain yang mendapat kartu kuning dan merah, manajemen klub bakal kena denda pula.
Disebutkan kartu kuning Rp 3,5 juta sedangkan kartu merah Rp 4,5 juta.
”Lalu, spanduk suporter juga tidak diperbolehkan dipasang di area tribun terbuka bagian timur. Hanya boleh di belakang gawang saja.”
Source: 7upAsia