Aturan-aturan Baru di Pertandingan Euro 2016
berita7up.com – Jelang digelarnya Euro 2016 mendatang, baik UEFA selaku otoritas tertinggi sepakbola Eropa dan FIFA selaku Otoritas Tertinggi Sepakbola Dunia selalu berusaha untuk menjadikan turnamen empat tahunan tersebut semakin baik dari tiap penyelenggaraan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjadikan Euro lebih baik adalah penerapan aturan-aturan baru yang bertujuan agar penyelenggaraan Euro bisa berjalan lebih optimal.
International Football Association Board (Ifab) yang berwenang untuk mengubah peraturan sepakbola baru-baru ini merilis 95 pergantian pada aturan sepakbola yang selama ini digunakan. Penggodokan aturan ini memakan waktu selama 18 bulan dan akan mulai efektif diterapkan per 1 Juni 2016 mendatang.
Direktur Teknis Ifab, David Elleray menyebut perubahan pada aturan tersebut bertujuan supaya para fans, pemain, dan perangkat pertandingan bisa lebih memahami dengan jelas peraturan pertandingan yang ada. “Kita harus punya interpretasi yang konsisten di seluruh dunia terhadap peraturan, sehingga kami melakukan revisi ini supaya lebih mudah dipahami apa yang harus dilakukan dalam suatu kondisi” beber Elleray seperti yang dilansir oleh BBC.
Salah satu contoh peraturan yang diubah jelang Euro 2016 nanti adalah penggunaan celana dalam dari para pemain. Jika sebelumnya para pemain bebas mengenakan celana dalam apapun yang mereka inginkan, per tanggal 1 Juni nanti seluruh tim wajib mengenakan celana dalam dengan warna yang sama.
Selain peraturan tersebut ada beberapa perubahan aturan lainnya yang menarik untuk Bolaneters saksikan. Apa sajakah peraturan yang direvisi jelang digelarnya Euro 2016 nanti?
1. Celana Dalam Tim Harus Sama
Pasal 1 : Lapangan Pertandingan
- Logo Boleh Diletakkan di Bendera Sepak Pojok (Sebelumnya Dilarang)
- Lapangan Sudah Boleh Menggunakan Campuran Rumput Asli dan Rumbut Buatan (Sebelumnya Dilarang)
Pasal 3 : Pemain
- Jika ada Pemain Pengganti, Pemain Yang Diusir dari Lapangan, atau Perangkat Pertandingan yang mengintervensi jalannya pertandingan sehingga pertandingan dihentikan, maka tim yang menguasai Bola akan mendapatkan Tendangan Bebas Langsung atau Tendangan Penalti (Sebelumnya Tendangan Bebas Tidak Langsung atau Drop Ball)
- Jika ada Pemain Pengganti, Ofisial Pertandingan, atau Pihak Luar yang menghentikan Bola masuk ke dalam gawang, maka Wasit bisa memberikan Gol kepada Tim yang dirugikan
Pasal 4 : Perlengkapan Pemain
- Pemain yang mengenakan Celana Dalam harus memastikan Bahwa Warna Celana Dalam yang mereka pakai sama dengan seluruh Rekan Setimnya. Kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang menggunakan celana pendek.
- Pemain yang Meninggalkan Lapangan Karena mengganti sepatu baru bisa kembali ke lapangan atas sepersetujuan Wasit
Pasal 5 : Wasit
- Wasit Punya Kuasa Penuh untuk melakukan Inspeksi sesaat setelah masuk ke dalam lapangan, bukan sebelum dimulainya pertandingan. Ini berarti seorang pemain bisa diusir dari lapangan karena berperilaku buruk saat pemanasan, namun kartu kuning baru bisa dikeluarkan saat pertandingan digelar.
- Pemain yang dicederai oleh lawan sehingga lawannya di usir dari lapangan tidak perlu meninggalkan lapangan untuk mendapatkan perawatan.
2. Tangan Tidak Mempengaruhi Offiside
Pasal 7: Durasi Pertandingan
- Jeda Waktu untuk minum sekarang bisa ditambahkan pada masa injury time
Pasal 8: Kick Off dan Restart Pertandingan
- Bola tidak perlu dioperkan ke pemain depan lainnya saat Kick Off. Bola hanya perlu digulirkan untuk memulai pertandingan.
- Wasit tidak boleh menciptakan situasi ‘dropped ball’ dalam arti siapa yang akan mengambil atau hasil dari dropped ball tersebut.
Pasal 10: Menentukan Hasil Pertandingan
- Dalam memutuskan Sudut mana yang diambil dalam tendangan penalti harus dilakukan melalui lempar koin, kondisi lapangan, serta alasan keamanan. Menentukan hal tersebut bukanlah berdasarkan keinginan Wasit.
- Tim yang memiliki jumlah pemain lebih banyak dalam adu penalti harus mengurangi jumlah pemain agar sama dengan jumlah tim Lawan. I
Pasal 11: Offside
- Tangan dan Lengan sudah tidak diperhitungkan dalam nenetukan Offisde
- Tendangan Bebas pada saat Offisde bisa diambil di mana pemain yang terkena Offside menerima Bola
Pasal 12: Pelanggaran
- Sebuah tendangan bebas atau tendangan Penalti bisa dihadiahkan saat Bola masih dalam keadaan Aktif
- Melakukan pelanggaran yang menggagalkan peluang gol di kotak penalti tidak harus mendapatkan Kartu merah – kecuali pelanggaran tersebut adalah menarik atau mendorong pemain, melakukan pelanggaran dengan sengaja, melakukan kekerasan
- Berniat melakukan pelanggaran dapat dihukum dengan kartu merah meski belum ada kontak yang terjadi
- Serangan terhadap perangkat pertandingan bisa dihukum dengan tendangan bebeas langsung atau tendangan penalti
3. Tidak Boleh Melakukan Tipuan Saat Penalti
Pasal 13 : Tendangan Bebas
- Ketika pelanggaran terjadi di luar lapangan saat bola masih aktif, maka pertandingan akan kembali dijalankan dengan tendangan bebas di garis lapangan terdekat dengan tempat kejadian. Tendangan bebas langsung akan diberikan jika pelanggaran yang dilakukan layak diganjar tendangan bebas, dan hal yang sama berlaku untuk tendangan Penalti.
Pasal 14 : Tendangan Penalti
- Pemain yang melakukan tipuan saat akan menendang bola di mana mereka sudah berlari akan mendapat hukuman karena tindangan yang tidak sportif. Melakukan Tipuan sebelum berlari diperbolehkan. Penjaga gawang yang keluar dari garisnya lebih awal juga akan dihukum
Pasal 15: Lemparan Ke Dalam
- Pemain Lawan yang mencoba menghalangi lemparan kedalam akan mendapat peringatan jika mereka berdiri kurang dari dua meter dari garis lapangan
Pasal 17: Tendangan Pojok
- Bola sudah dianggap aktif jika sudah ditendang dan Bola sudah bergerak. Ini dilakukan untuk menghentikan pemain yang bertindak curang dengan menyentuh bola dan berpura-pura belum mengambil sepak pojok untuk memberikan keuntungan bagi Timnya
Source: 7upAsia