7upasia.net

berita7up.com – Mantan Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla membeberkan, jika tim transisi bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terpengaruh orang-orang yang pernah terlibat pengaturan skor.

Andi Darussalam Tabusalla yang akrab disapa ADS ini menuding tim transisi dipengaruhi orang-oranag eks LPI yang pernah gagal dalam melaksanakan Liga Premier Indonesia (LPI).

“Orang-orang ini lalu ingin muncul kembali dan ini diberikan tempat oleh Menpora,” kata ADS, saat ditemui disalah satu warkop di Makassar, Senin (14/3/2016).

Bahkan, ADS yakin jika orang-orang tersebut adalah orang yang pernah terlibat pengaturan skor.

“Saya yakin 99 persen orang-orang yang terlibat disana (tim transisi) adalah orang yang pernah terlibat pengaturan skor. Saya berani bertanggung jawab,” tegasnya.

“Sayang mengerti itu anak-anak eks LPI itu siapa, itu anak-anak saya juga kok,” katanya.

Menurutnya, hal itu adalah kesalahan Menpora Imam Nahrawi yang hanya mendengarkan dari satu sisi saja.
“Itu yang salah Menpora, harusnya Menpora panggil semua pihak, duduk bersama bicarakan dan selesaikan ini permasalahan sepak bola. Jangan hanya asal bicara saja,” katanya.

Untuk itu, mantan manajer Timnas Indonesia ini, berharap agar Menpora jangan hanya mendengar dari sisi saja.

“Panggil semuanya baru bisa bijaksana melihatnya. Dengarkan yang lain Jangan hanya itu saja yang menjadi keributan,” katanya.

Sebelumnya, Andi Darussalam Tabuslla meminta agar pemerintah berjiwa besar dan legowo atas Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembekuan aktivitas organisasi PSSI.

“Saya mengerti, memang sulit bagi pemerintah untuk mencabut dengan syarat-syarat itu. Apalagi Syarat yang diberikan sulit dipenuhi karena tidak sesuai nalar,” katanya.

Seperti diketahui, Menpora memberikan sembilan persyaratan untuk pencabutan pembekuan PSSI yang sudah dipaparkan Menpora kepada Komisi X DPR RI di gedung DPR/MPR, Jakarta beberapa waktu lalu.

MA mengeluarkan hasil keputusan menolak kasasi yang diajukan Kemenpora, pada Senin (7/3/2016) lalu, dalam surat bernomor Register 36 K/TUN/2016 tertanggal 7 Maret 2016.

Ini ketiga kalinya PSSI memenangkan gugatannya terhadap SK Menpora nomor 01307 tertanggal 17 April 2015. Sebelumnya, PSSI menang di tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Sehingga, ADS meminta agar seluruh pihak termasuk PSSI menyingkirkan ego. “Kita tidak boleh arogan mengatakan sudah 3-0, yang bijaklah dalam melihat dan menyikapinya,” ujarnya.

Sementara, menanggapi terbitnya putusan MA tersebut, Ketua umum PSSI sudah meminta agar ISL kembali digelar. Sedangkan Indonesia Soccer Championship (ISC) yang sudah direncanakan digelar akan tetap dilaksanakan dengan status kompetisi pramusim.

ISC rencananya bergulir mulai 15 April hingga Desember 2016. Promotor ISC yakni Gelora Trisula Semesta (GTS) yang merupakan nama baru dari PT Liga Indonesia. Kompetisi dibagi dua, yakni ISC A yang diikuti 18 klub ISL dan ISC B dengan peserta klub Divisi Utama.


Source: 7upAsia