7upasia.net

UEFA memilih delapan pemain Manchester United ke dalam jajaran pemain terbaik Liga Europa 2016-2017. Delapan penggawa tersebut adalah Sergio Romero, Eric Bailly, Daley Blind, Antonio Valencia, Ander Herrera, Henrikh Mkhitaryan, Paul Pogba, dan Zlatan Ibrahimovic.

Keberadaan delapan pemain tersebut menjadi ‘hadiah’ yang layak setelah Manchester United menuai gelar juara Liga Europa. Pada laga final di Friends Arena, Solna, Swedia, Manchester United membungkam perlawanan Ajax dengan kemenangan 2-0.

Dua gol ke gawang Der Amsterdammers berasal dari aksi Paul Pogba pada menit ke-18 dan Henrikh Mkhitaryan, tiga menit usai rehat babak pertama. Bagi Manchester United, gelar tersebut menjadi yang pertama di pentas Eropa setelah mengangkat trofi Liga Champions pada 2008.

Berikut ini catatan 8 penggawa Manchester United yang terpilih sebagai bagian dari pemain terbaik Liga Europa 2016-2017:

Sergio Romero

Kiper berkebangsaan Argentina tersebut tampil konstan sepanjang turnamen. Ia menjadi pilihan setelah David De Gea, di pentas regular. Namun, saat mendapat kepercayaan sebagai penjaga gawang kala Manchester United berada di arena Liga Europa, Romerto mampu menjawab tantangan Manajer Setan Merah, Jose Mourinho.

Sepanjang Liga Europa 2016-2017, Romero hanya kebobolan empat gol dari 12 penampilan. Catatan itu pula yang membuat Jose Mourinho memilih Romero, dan menyingkirkan David De Gea.

Eric Bailly

Ia tak tampil di partai final karena mendapat hukuman. Namun, Bailly sudah menunjukkan diri sebagai personal inti di jantung pertahanan Manchester United. Selama 11 pertandingan, ia membuktikan kalau Mourinho tak salah memilihnya karena faktor determinasi dan pengalaman.

Secara khusus, situs Manchester United menulis Bailly sebagai pemain yang memiliki akurasi umpan terbaik, yakni 92 persen.

Daley Blind

Mantan pemain Ajax Amsterdam ini menjadi mimpi buruk bagi mantan timnya. Ia tampil bagus, lugas dan tanpa kompromi agar gawang Manchester United tak kebobolan. Blind menjadi aktor di balik catatan clean sheet Manchester United di laga puncak.

Sepanjang musim ini, Daley Blind menunjukkan kemampuan dan pengalaman. Ia mampu bermain sebagai bek tengah dan bek kiri, dengan kualitas permainan setara.

Antonio Valencia

Pemain berkebangsaan Ekuador ini hanya melakoni sembilan pertandingan dan total 15 partai yang dilalui Manchester United. Namun, faktor tersebut tak mengurangi sumbangsih maksimal sang pemain.

Catatan khusus tercipta pada laga semifinal saat ia menjadi kapten Manchester United kontra Celta Vigo. Selain itu, Valencia berhasil mengemban tugas berat sebagai pemimpin tim saat partai final.

Selain berstatus kapten pada tiga laga terakhir, ia tak melupakan tugasnya sebagai pemain bertahan. Uniknya, Valencia tak mendapat kartu kuning atau kartu merah sepanjang musim ini. Membantu serangan?, tak perlu diragukan lagi.

Ander Herrera

Penampilan hebat sepanjang Liga Europa 2016-2017 berbuah hadiah Pemain Terbaik pada laga final di Stockholm. Pemain asal Spanyol tersebut mampu menjadikan permainan Manchester United lebih seimbang, terutama kala menyerang.

Catatan khusus bagi Herrera terlihat kala ia terus mengurangi statistik kesalahan sendiri. Situs Manchester United menulis, sejak partai perdana, ia sudah terus menunjukkan perbaikan dari sisi membuat kesalahan sendiri.

Henrikh Mkhitaryan

Gelandang berkebangsaan Armenia tersebut mencetak sejarah tersendiri bagi Manchester United. Hal itu terjadi setelah ia mencetak lima gol pada laga away sepanjang musim ini, dan catatan tersebut menjadi yang terbaik sepanjang sejarah kubu Old Trafford.

Penampilan Mkhitaryan sepanjang musim memberi garansi sekaligus bukti penampilan bagus Manchester United, terutama di level Liga Europa. Gol pada laga final menjadi bukti kecepatan dan ketenangan dalam mengambil posisi, serta melihat pergerakan bek lawan.

Paul Pogba

Belum membayar seratus persen status sebagai pemain termahal dunia. Namun, trofi Liga Europa, sudah memberi garansi level Paul Pogba yang sebenarnya.

Ia memberikan seluruh kemampuan di laga final, meski belum maksimal. Satu gol pembuka membuat rekan-rekannya lebih nyaman, sebelum ditambah gol Henrikh Mkhitaryan. Total, Pogba mengoleksi tiga gol sepanjang Liga Europa 2016-2017.

Zlatan Ibrahimovic

Raja yang hilang. Itulah ungkapan beberapa media di Swedia saat laga final berada di Swedia. Ibrahimovic harus absen akibat cedera yang didapat kala bersua Anderlecht. Namun, kontribusi terhadap Manchester United tak terelakkan lagi, menjadi kunci perjalanan Setan Merah.

Ibrahimovic mencetak lima gol di pentas Liga Europa, termasuk tiga gol kontra Saint-Etienne. Selain itu, koleksi empat assist, terutama saat bersua Rostov, menjadi simbol sumbangsih Ibrahimovic terhadap kesuksesan Manchester United.


Source: Berit7