Siapa Pantas Jadi Capocannoniere Serie A Italia 2014/15?

www.bola7up.com – Kompetisi Serie A Italia musim 2014/15 sudah mencapai giornata pamungkas, akhir pekan ini. Selain bentrok Napoli dan Lazio untuk perebutan tiket Liga Champions, tak ada lagi momen menentukan yang bisa terjadi pada konstelasi klasemen akhir.

Juventus sudah menasbihkan diri sebagai peraih scudetto sejak giornata 34, pekan lalu AS Roma, Fiorentina, dan Genoa memastikan tempatnya di Liga Champions, sementara Cagliari, Cesena dan Parma juga sudah dari jauh-jauh hari ditakdirkan jadi penghuni Serie B Italia musim depan.

Namun jika menilik lebih dalam pada level individu, ternyata masih ada momen menarik yang layak kita nantikan. Giornata 38 akhir pekan ini bakal menentukan siapa pemain yang pantas menerima predikat Capocannoniere, istilah bagi pencetak gol terbanyak musiman Serie A.

Setidaknya terdapat lima nama potensial, yang masih memiliki peluang untuk meraihnya. Mereka adalahLuca Toni (21 gol), Carlos Tevez (20 gol), Mauro Icardi (20 gol), Gonzalo Higuain (16 gol), dan Jeremy Menez (16 gol). Secara realistis maka tiga nama pertamalah yang layak dikedepankan.

Bukannya menganggap remeh striker berkelas macam Higuain dan Menez, situasi pada giornata terakhir sangat tak mendukung keduanya untuk jadi top skor. Selain harus mencetak minimal lima gol, Higuain dihadapkan pada lawan sulit berwujud Lazio, sementara Menez tak dalam mental dan kondsi fisik yang sempurna karena absen di empat partai terakhir.

Kini di antara Toni, Tevez, dan Icardi, siapakah yang bakal dan layak didapuk sebagai Capocannoniere Serie A 2014/15?



Mayoritas publik sepakbola Negeri Pizza jelas menjagokan pahlawan lawas mereka, Luca Toni, untuk menyabet gelar ini. Maklum, dari nomninasi potensial yang terpapar hanya Tonigol saja yang merupakanItaliano. Striker gaek berusia 38 tahun itu secara mengejutkan memimpin daftar top skor sementara, lewat koleksi 21 gol. Jika berhasil mempertahankan tempatnya hingga kompetisi berakhir, maka kapten Hellas Verona ini akan mengulang prestasinya di musim 2005/06 bersama Fiorentina.

Usaha untuk memastikan gelar tersebut akan berlangsung seru, karena Verona dihadapkan dengan Juventuspada giornata pamungkas ini. Ya, I Bianconeri merupakan tim dari pemburu Capocannoniere lainnya, yakniCarlos TevezEl Apache terus memimpin daftar penecetak gol di sepanjang musim ini, sebelum ditelikung Toni pekan lalu. 

Tevez sedikit sial karena tenaganya di Serie A terus disimpan selepas Juve memastikan gelar scudetto. Kesuksesan Tim Hitam Putih ke final Coppa Italia dan Liga Champions, jadi alasan utama pencadangannya. Namun untuk tetap menjaga atmosfer bertanding, Si No. 10 besar kemungkinannya bakal mentas sejak awal melawan Verona.

Potensi Tevez mencetak gol ke jala Il Gialloblu cukup besar, karena dari tiga pertemuannya, penggawa internasional Argentina ini sukses mencetak lima gol. Kelima gol itu bahkan terbagi di setiap partainya. Sementara Toni sepertinya akan sulit menambah gol, lantaran hanya bisa mencetak tiga gol dari 15 bentroknya dengan Si Nyonya Tua.

Kedua pemain sendiri menyikapi potensi raihan predikat Capocannoniere dengan dewasa. “Memenangkan gelar top skor akan menjadi kepuasan besar bagi saya dan bagi tim. Sebab, ini juga terkait kerja mereka jika saya membuat 21 gol. Belum pernah ada pemain Hellas Verona yang menjadi pencetak gol terbanyak di Seri A. Akan menyenangkan jika saya bisa mencapainya,” ungkap Toni.

Tevez juga mengungkapkan hal yang tak jauh berbeda, meski sedikit kurang berhasrat meraihnya. “Capocannoniere? Saya tak terlalu memikirkannya. Saya hanya ingin mengantarkan Juve untuk terus menang di setiap laga. Tapi seorang striker memang harus peduli soal torehan gol,” imbuhnya.


Icardi miliki bobot partai yang lebih ringan untuk raih Capocannoniere

Kompetitor lainnya, Mauro Icardi, bisa disebut yang paling berhasrat di antara dua calon lainnya. “Saya selalu mempunya firasat untuk menjadi top skor dan saya akan berjuang untuk itu. Menjadi top skor Serie A di usia muda akan sangat fantastis bagi saya, sebagaimana tugas seorang penyerang memang selalu mencetak gol,” ujarnya penuh rasa optimistis.

Penggawa FC Internazionale itu juga berharap bentrok Toni dan Tevez di giornata terakhir, tak sampai menambah pundi-pundi gol keduanya. “Usia Toni jauh di atas saya, namun sama seperti Tevez yang tampil sangat baik. Keduanya akan bertemu di laga terakhir dan semoga tak menambah jumlah gol mereka,” harap Icardi.

Melihat situasinya, pasangan hidup Wanda Nara itu memiliki potensi yang bisa disebut lebih besar. Di laga pamungkas, Inter hanya akan berhadapan dengan Empoli, tim promosi yang sudah memenuhi target bertahan di Serie A. Namun striker berusia 22 tahun itu juga patut khawatir, karena gagal mencetak gol pada kesempatan perdananya bertemu Gli Azzurri, di putaran pertama lalu.

Layaknya Tevez, Icardi membutuhkan setidaknya dua gol untuk bisa jadi Capocannoniere tunggal musim ini, dengan catatan Toni tak menambah pundi-pundi gol-nya. Sebaliknya, Toni tetap akan jadi top skor sekalipun gagal mencetak gol, tentu dengan syarat kedua kompetitornya melakukan hal serupa.

Jika pada akhirnya ketiganya sama-sama mencetak 21 gol, maka mereka akan meraih Capocannoniere bersama karena Calcio tak mengenal perhitungan efektivitas. Torehan itu bakal jaditripleta pertama sejak musim 1972/73, yang diraih oleh Guseppe Savoldi (Bologna), Paolino Pulici (Torino), dan Gianni Rivera (AC Milan), lewat koleksi 17 gol.


Source: 7upAsia