7upasia.net

www.bola7up.com – FC Internazionale gagal memetik hasil positif kala melakoni pertandingan leg pertama babak 16 Besar Liga Europa dengan bertandang ke markas Wolfsburg.

Pada laga dini hari tersebut (13/3), Inter dipaksa menyerah meski sempat unggul cepat melalui gol Rodrigo Palacio, sebelum tuan rumah membalas tiga gol hingga pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Wolfsburg.

Kiper Inter, Juan Pablo Carrizo, mendapatkan sorotan karena melakukan blunder yang mengakibatkan timnya kemasukan gol kedua yang membuat La Beneamata kehilangan momentum untuk mempertahankan hasil imbang. Ia juga bisa disalahkan atas gol tendangan bebas Kevin de Bruyne, namun meski demikian, pelatih Roberto Mancini-lah yang harus mengambil tanggung jawab atas hasil negatif ini.

Mengapa?

 

Memasang Juan Pablo Carrizo

1078062 heroa Roberto Mancini Layak Disalahkan Atas Kekalahan FC Internazionale

Kesalahan pertama tentu saja mempercayakan gawang Inter pada kiper cadangan, Carrizo. Meski pemain berusia 30 tahun tersebut mampu menjawab kepercayaan ketika ditampilkan pada beberapa laga sebelumnya, tetapi menurunkannya pada laga krusial meski kiper utama Samir Handanovic dalam kondisi bugar, tentu menjadi pertaruhan yang sangat besar. Dan hasilnya bisa dilihat sendiri…

Carrizo melakukan beberapa penyelamatan gemilang pada laga ini, tetapi ia seharusnya bisa berbuat lebih baik ketika tandukan Naldo mengarah ke gawangnya. Ia mampu menyentuh bola tetapi tidak cukup kuat untuk mementahkannya keluar lapangan sehingga skor menjadi seimbang 1-1.

Kesalahan paling fatal terjadi pada menit ke-63, ia melakukan umpan yang terlalu lemah di daerah pertahanan sendiri sehingga bola dicuri oleh pemain lawan yang kemudian mengonversinya menjadi gol.

“Umpan saya yang salah kepada Juan Jesus mendorong mereka [mencetak gol],” aku Carrizo kepada Inter Channel. “Sayangnya, risiko dari kesalahan adalah bagian dari tugas [seorang kiper] dan saya harus menghadapi kenyataan itu. Sampai eror yang saya buat muncul, mereka sebetulnya tidak bisa berbuat banyak.”

Gol ketiga juga demikian, kematangan dalam membaca situasi bola mati tampak kurang dimiliki oleh Carrizo. Ia salah bergerak sehingga bola tidak mampu ia jangkau meskipun eksekutsi tendangan bebas De Bruyne tidak meluncur terlalu mengarah ke pojok gawang.

“Ketika Anda berada di lapangan, Anda bisa membuat pilihan yang salah dan ini saatnya hal seperti itu terjadi pada diri saya,” imbuh Carrizo. “Saat tendangan bebas, saya mengikuti pagar betis, namun saya mungkin telah menempatkan posisi diri saya pada kondisi yang salah, jadi sekali tembakan, itu mengendalikan saya.”

Tetapi apakah dengan memasang Handanovic semuanya menjadi lebih baik? Belum tentu, tetapi setidaknya resiko kemasukan gol-gol seperti di atas menjadi lebih kecil.

Mengubah Formasi & Pergantian Pemain

972972 heroa Roberto Mancini Layak Disalahkan Atas Kekalahan FC Internazionale

Perjudian buruk kedua Mancini di laga ini adalah mengubah formasi di tengah pertandingan dari 4-4-2 menjadi 3-5-2, dengan memasukkan Nemanja Vidic untuk menggantikan Hernanes pada menit ke-58. Hasilnya? Gol-gol kemenangan Wolfsburg tercipta setelah formasi tersebut diterapkan, yaitu dua gol De Bruyne pada menit ke-63 dan 75.

Faktor pergantian pemain juga terlihat krusial pada laga ini, masuknya Vidic tampak merusak kesolidan lini belakang Inter. Eks pemain Manchester United tersebut tampak lamban dalam mengambil keputusan ketika menguasai bola dan kerap melepas bola di saat-saat terakhir ketika pemain lawan nyaris merebutnya.

Alhasil, hal tersebut sepertinya membuat Carrizo lebih tegang dan melakukan kesalahan saat menerima umpan dari Vidic sehingga tendangannya terlalu lemah dan bola berhasil dicuri pemain lawan sebelum diumpankan ke De Bruyne yang mengonversinya menjadi gol.

Vidic juga tidak kalah berperan besar dalam gol ketiga Wolfsburg, ia melakukan pelanggaran yang tidak perlu sehingga memberi Wolfsburg tendangan bebas berbahaya, yang pada akhirnya juga berhasil dikonversi menjadi gol oleh De Bruyne.

Selain itu, dengan perubahan formasi tersebut, Inter juga semakin terlihat kesulitan mengembangkan permainan. Mancini akhirnya memutuskan untuk mengembalikan formasi 4-4-2 pada menit ke-82 dengan memasukkan Mateo Kovacic dan Zdravko Kuzmanovic. Keputusan tersebut membuat Inter kembali mendapatkan peluang-peluang yang cukup bagus di sisa waktu yang ada, tetapi sayang, hal itu tidak didukung dengan serangan dari sisi sayap maksimal karena Mancini memilih untuk menarik keluar Davide Santon dan Xherdan Shaqiri.

Padahal kontribusi kedua pemain tersebut sangat terasa, dengan Shaqiri yang impresif menyusuri sisi kanan dan sesekali menusuk, total ia menciptakan tiga peluang untuk Inter sebelum ditarik keluar, sementara Santon juga kerap merepotkan ketika membantu penyerangan dengan menyisir sisi kiri.

Juan Jesus yang menggantikan posisi Santon tampak sangat canggung sehingga beberapa kali Inter harus kehilangan kesempatan menyerang karena pemain asal Brasil itu kehilangan bola karena sentuhannya yang terlalu keras. Serangan Inter dari sisi kanan juga tampak mengalami kebuntuan tanpa kehadiran Shaqiri.

 

Mempertahankan Fredy Guarin

1077272 heroa Roberto Mancini Layak Disalahkan Atas Kekalahan FC Internazionale

Pemain asal Kolombia ini jelas menjadi pemain krusial bagi Inter, ia mampu menyumbang gol-gol fantastis yang memberikan tiga angka bagi Nerazzurri di Serie A Italia. Tetapi Fredy Guarin jelas tidak dalam performa terbaiknya pada laga dini hari tadi (13/3).

Guarin terlihat tidak mampu menjaga possession dengan baik sehingga pemain Wolfsburg kerap mencuri bola darinya, baik secara langsung atau dengan memotong umpannya yang selalu tanggung. Hal itu juga membuat serangan Inter terus gagal, terutama di paruh pertama.

Guarin memiliki peluang untuk menebusnya di menit-menit akhir ketika ia mendapatkan ruang untuk melakukan tembakan jarak jauh, tetapi sayang pemain Wolfsburg telah menyadari kualitasnya tersebut dan mampu membelokkan arah bola sehingga hanya menimbulkan tendangan sudut untuk Inter. Total ia melepaskan empat tembakan jarak jauh di pertandingan ini, dan tidak ada yang mengarah ke gawang Wolfsburg.

Source: 7upAsia