Pemilik Klub Bola ini Diancam Dibunuh Jika Tim Terdegradasi

Bos Paysandu Sport, Sergio Serra mengatakan telah didekati para pria yang mengendarai sepeda motor ketika ia berjalan dengan keluarganya.

Paysandu berbasis di Belem dan merupakan klub terbesar di Brasil bagian utara.

Klub tersebut mengalami kesulitan dan saat ini berada di urutan ke-16 dalam Seri B, hanya satu peringkat dari garis degradasi.

Saudara perempuan Sergio, Christina Serra melalui media sosial mengatakan bahwa saudara laki-lakinya keluar pada Minggu sore dengan istri dan anak-anaknya.

“Salah satu dari pria bersenjata, yang menutup wajahnya dengan kaus, mengatakan ‘saya tahu di mana Anda tinggal. Jika Paysandu turun ke Seri C, saya akan mengakhiri Anda, dan istri Anda dan anak Anda yang gila itu.’

“Saudara laki-laki saya sangat terguncang dan mengambil keputusan yang memungkinkan dalam kondisi itu untuk mengundurkan diri.”

Kekerasan di sepakbola

Sepak bola di Brasil sulit untuk menangani peningkatan kekerasan yang dilakukan penggemar selama beberapa dekade dan para pemain juga menerima ancaman.

Pada 2011 lalu, pesebak bola veteran Roberto Carlos mengatakan dia menerima ancaman melalui telepon dan orang mengikuti mobilnya dengan sepeda motor setelah klubnya, Corinthians, gagal masuk ke kejuaraan Copa Libertadores.

Tiga tahun kemudian, pada 2014, penyerang tim nasional Brasil, Fred, mengatakan sekelompok penggemar menyerbu mobilnya setelah mengeluh mengenai permainan timnya dan meminta agar ada perbaikan.

Fred mengatakan bahwa dia harus menyelamatkan diri dengan cara berbahaya dan hampir menyebabkan kecelakaan.

Organisasi kelompok penggemar sepak bola pun disalahkan karena mengatur perkelahian rutin setelah bertanding dengan kelompok saingannya, yang seringkali menyebabkan korban luka dan bahkan meninggal dunia.

Pada Februari tahun ini, seorang penggemar sepak bola tewas dan tujuh lainnya terluka ketika terjadi bentrokan antar pendukung tim yang bersaing, Botafogo dan Flamengo di Rio de Janeiro.

Sejumlah klub bahkan terlibat dalam perdagangan narkoba, pemerasan dan pencucian uang.

Dua tahun lalu, delapan pendukung Corinthians yang merupakan anggota dari klub penggemar, Pavilhao Nove, tewas ditembak ketika menyiapkan spanduk untuk pertandingan.

Polisi mengatakan pembunuhan itu tampaknya terkait dengan perselisihan narkoba di Sao Paulo yang melibatkan organisasi kriminal besar di Brasil, Primeiro Comando da Capital (PCC).


Source: Berit7