7upasia.net

berita7up.com – Dengan kabar resminya Jose Mourinho bergabung dengan Manchester United, maka, resmi pula-lah kompetisi Liga Primer Inggris musim depan akan jadi “neraka” buat para pelatih di dalamnya.

Mourinho jadi pelatih juara teranyar yang bakal meramaikan persaingan di Liga Primer Inggris musim depan. Sebelumnya, ada dua pelatih jenius lain yang sudah lebih dulu siap mengadu nasib di Negeri Ratu Elizabeth.

Mereka adalah Josep ‘Pep’ Guardiola yang menukangi Manchester City dan Antonio Conte yang akan menakhodai Chelsea.  

Kita semua tentunya sudah tidak perlu lagi meragukan kapasitas ketiga pelatih di atas. Jose Mourinho kita tahu, selalu sukses memberikan trofi juara di tiap klub yang dilatihnya. Pun demikian dengan Josep Guardiola yang sukses membawa Barcelona berjaya di Eropa dengan gaya Tiki-Taka nya. Sedangkan Conte, raihan tiga trofi scudetto beruntun bersama Juventus adalah bukti sahih kehebatannya.

Situasi akan semakin menarik lantaran klub-klub lain juga memiliki pelatih yang reputasinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Liverpool misalnya. Juergen Klopp memang belum berhasil memberikan gelar juara di setengah musim pertamanya di Anfield. Namun, kesuksesannya meloloskan The Reds ke final Liga Europa menjadi sinyalemen bahwa mereka siap bertarung di musim depan.

Arsene Wenger tentunya juga tidak ingin “puasa” gelar Arsenal di Liga Primer Inggris yang telah bertahan 12 tahun terus berlanjut. Kondisi ini bisa jadi semakin menambah motivasi The Profesor untuk membawa Arsenal kembali berjaya.

Selain kelima pelatih di atas, ada beberapa pelatih lain yang bisa jadi bakal mencuri perhatian. Mereka adalah Claudio Ranieri yang musim lalu membawa Leicester City membuat gebrakan besar dengan jadi juara. Juga pelatih muda Mauricio Pochettino yang sukses memoles skuat muda Tottenham Hotspur jadi penantang serius musim lalu.

Sejauh ini, masing-masing dari mereka rata-rata pernah berhadapan satu sama lain. Namun, yang paling menarik untuk disaksikan adalah duel antara Jose Mourinho versus Josep Guardiola.

Dua pelatih jenius ini sebelumnya sempat terlibat rivalitas yang cukup panas saat menukangi Real Madrid dan Barcelona. Bahkan dalam satu titik, mereka tidak bisa menahan emosinya sehingga terjadilah insiden colokan mata Mourinho ke almarhum Tito Vilanova yang saat itu menjabat asisten Guardiola.

Akankah kejadian serupa akan kembali terulang di musim depan? Maklum, United dan City juga memiliki sejarah rivalitas yang tak kalah mendarah daging. Terlebih, kedua klub ini berasal dari kota yang sama, Manchester. Pastinya, menarik untuk diikuti kelanjutan kisah Mou vs Pep.

Di luar bakal panasnya persaingan antar pelatih jenius di atas, Liga Primer Inggris menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan fakta ini. Secara bisnis, kehadiran pelatih-pelatih juara ini bakal meningkatkan nilai jual Liga Primer Inggris yang terus melonjak.

Untuk periode 2016–2019, harga hak siar pertandingan Liga Primer Inggris mencetak sejarah tertinggi, yakni mencapai 5,2 miliar poundsterling atau Rp103 triliun (1 Poundsterling = Rp19.952 ribu). Jumlah ini mengalami kenaikan lebih dari 70 persen dari nilai hak siar musim lalu.

Mahalnya hak siar ini secara otomatis juga menjadi angin segar buat klub pesertanya. Betapa tidak, klub-klub Liga Primer Inggris kini bisa mendapatkan pemasukan lebih besar dari pertandingan yang mereka mainkan.

Sekadar informasi, Leicester City yang tampil sebagai juara musim lalu, mendapatkan penghasilan sebesar 93 juta poundsterling (Rp1,8 triliun). Sedangkan Aston Villa sebagai juru kunci juga tetap kebagian jatah mencapai Rp1,3 triliun.

Pendapatan klub-klub Liga Primer Inggris 2015--2016

Sebagai imbas dari keuntungan yang didapat Liga Primer Inggris dan kontestannya, mayoritas fan atau penonton dari berbagai penjuru dunia tidak bisa menonton Liga Primer Inggris secara gratis.

Bagaimana dengan Indonesia? Sampai tulisan ini dipublikasikan, penulis belum mendapat jawaban terkait stasiun televisi nasional yang akan menyiarkan Liga Primer Inggris musim depan.


Source: 7upAsia