Paul Pogba & Lucas Biglia, Tanggung Jawab Besar Sang Jenderal Baru Juventus

www.bola7up.com – Peraih scudetto dan Coppa Italia, Juventus, bakal membuka musimnya dengan menghadapi runner-up Coppa Italia, Lazio, dalam ajang Piala Super Italia 2015 di Tiongkok, Sabtu (8/8) WIB. Duel ini sekaligus jadi gong pembuka Serie A Italia musim 2015/16 yang dimulai sepekan kemudian.

Menilik lebih dalam, Piala Super Italia 2015 ini juga akan jadi debut resmi bagi Paul Pogba dan Lucas Bigliadalam memainkan peran sebagai jenderal baru kedua tim.

Ya, Pogba akan memainkan laga resmi perdananya di Juve dengan mengenakan nomor legendaris 10. Sementara Biglia untuk kali pertama bakal menyematkan ban kapten di lengan kirinya, setelah ditunjuk Lazio sebagai kapten utama tim musim ini.

Pro dan kontra mewarnai status baru Pogba dan Biglia. Namun apa yang harus mereka lakukan hanyalah menyajikan performa apik di atas lapangan sebagai jawaban.

Hasil dari duel di Piala Super Italia 2015 memang belum akan menghakimi status baru mereka. Namun langkah ini jelas jadi ukiran mula bagaimana kiprah Pogba dan Biglia dalam mengemban tanggung jawab lebih besar di musim depan.


                                         Pogba warisi nomor legendaris Juventus

Kamis (6/8), sebuah pengumuman mengejutkan disampaikan Juventus melalui akun Twitter resminya.Secara tak diduga-duga mereka menetapkan Pogba sebagai pewaris nomor punggung 10. Keputusan ini diambil karena sang pemain sendiri yang memintanya.

“Paul meminta memakai no. 10. Dalam hal ini, ia akan memiliki tanggung jawab paling besar [dari seluruh pemain Juve],” terang pelatih Juve, Massimiliano Allegri.

Setelah Carlos Tevez memutuskan pulang ke Boca Juniors, nomor keramat 10 memang tak lagi memiliki tuan. Nomor tersebut kemudian lebih gencar dirumorkan bakal diberikan pada rencana transfer gelandang serang anyar, pengganti kepergian Arturo Vidal.

Namun Pogba menginginkannya dan Juve pun tak keberatan untuk mengabulkannya. Tak ada alasan untuk tak memberkan nomor 10 pada Il Polpo Paul. Tak bisa dipungkiri bahwa gelandang berusia 22 tahun itu merupakan pemain dengan bakat terbaik di tim. Perannya begitu krusial dan sudah dibuktikan dalam tiga musim kiprahnya di Turin.

Selain itu no. 10 di Juve juga menandakan loyalitas. Pesan itu bagai ingin ditegaskan Si Nyonya Tua dan Pogba sendiri, di tengah gencarnya rumor transfer sang pemain ke Barcelona, Manchester City, hingga Real Madrid. Tentu tak ada ampun bagi pemain asal Prancis itu bila dirinya hanya mengenakan no. 10 selama semusim saja.

Di tengah mayoritas dukungan, pendapat kontra tetap hadir. Pogba disebut tak cocok, karena tipe permainannya yang kontradiktif dengan paradagima pemain no. 10. Posisinya sebagai gelandang box to box yang cenderung enerjik, keras, dan lugas dalam mengambil keputusan berlawanan dengan tipetrequartista, yang cerdas, pandai mengatur tempo dan jadi inspirasi mencetak gol.

Pogba lantas menjawab keraguan itu dengan menyebut dirinya siap ditempatkan pada posisi trequartistas, peninggalan Vidal. “Saya siap untuk menggantikan posisinya, dia sukses menjadi mesin gol bagi Juve dan saya pun berambisi untuk melakukan hal tersebut,” tegasnya.


                                                   Biglia jadi kapten baru Lazio 

Nyaris dua pekan silam Lazio juga menetapkan kebijakan yang memiliki dampak cukup besar pada skuatnya musim depan. Kepergian dua penggawa paling senior, Stefano Mauri dan Cristian Ledesma, jadi penyebab utamanya. Seperti diketahui nama yang disebut pertama menjabat sebagai kapten tim, sementara nama yang disebut terakhir merupakan wakil selama bertahun-tahun lamanya.

Melalui sang pelatih, Stefano PioliI Biancocelesti secara mengejutkan menunjuk Lucas Biglia sebagai kapten baru. Di bawahnya kemudian ada nama Antonio Candreva dan Stefan Radu. Keputusan itu tergolong kontroversial karena Biglia masih kalah senior dibanding deretan penggawa Lazio lainnya dan musim lalu bahkan tak masuk urutan wakil kapten.

Perasaan kecewa lantas ditunjukkan dengan jelas oleh Candreva, yang memiliki posisi paling kuat sebagai kapten baru. “Mengingat jalan yang dipilih Antonio, saya pikir dia layak mendapat pengakuan dan pertimbangan yang berbeda. Ini bukan soal kurangnya rasa hormat untuk Biglia atau rekan lainnya. Pioli telah memilih cara lain dan itu buruk bagi Candreva,” terang agen sang pemain, Federico Pastorello.

Kekecewaan itu dirumorkan hingga menjalar pada niat pemain berusia 28 tahun itu untuk hengkang. Artinya perpecahan kecil mulai terjadi akibat kebijakan ini. Belum lagi perasaan pemain lain, Radu, yang musim lalu paling sering tampil sebagai kapten menggantikan Mauri dan Ledesma yang lama absen.

Segalanya bisa dibilang semakin buruk karena Biglia juga baru memulai masa pra musimnya di Lazio pada awal Agustus ini. Seperti diketahui, kewajibannya membela timnas Argentina di Copa America 2015 lalu membuatnya mendapat jatah libur yang lebih panjang. Dirinya jelas hanya memiliki waktu singkat untuk memeluk dan mempersatukan rekan-rekannya jelang Piala Super Italia 2015.

Di sisi lain penunjukan Biglia sejatinya merupakan keputusan yang masuh akal. Pengalamannya di Andrelecht sebagai kapten selama dua musim jadi modal. Selain itu dirinya juga memiliki posisi strategis sebagai gelandang tengah, dan sedang berada di puncak karier di usianya yang sudah menginjak 29 tahun.

“Pemberian ban kapten merupakan hadiah mengesankan dan saya bangga akan hal itu. Saya sekarang memiliki tanggung jawab yang lebih, tapi itu sama sekali tidak mengubah gaya saya dalam bermain,” tutur Biglia.



Sama-sama berposisi sebagai gelandang tengah, tak berlebihan jika kita kini menyebut Pogba dan Biglia sebagai jenderal baru di timnya, seturut dengan status anyar yang tersemat. Tanggung jawab yang diemban nomor 10 dan ban kapten jelas jauh lebih besar dan menjadikan mereka sorotan utama.

Bagi Pogba, keputusan ini tentu merupakan perkembangan karier yang hebat dan meretas pasti targetnya sebagai pemain terbaik dunia. Nomor 10 bukan hanya sekadar kebesaran di atas lapangan, tapi juga sebagai contoh di luar lapangan serta panutan bagi rekan-rekannya. Sejarah Juve sudah membuktikan hal tersebut.

Sementara hal tak berbeda juga dipikul Biglia bahkan mungkin lebih berat dari Pogba, menilik situasinya terkini. Selain jadi panutan, pemain kelahiran Buenos Aires ini juga harus mampu meredakan ego dan menyatukan rekan-rekannya dalam satu tujuan. Tak boleh ada lagi kasus seperti Candreva. Belum lagi tugas berat lainnya sebagai representasi langsung taktik sang pelatih di atas lapangan.

Menarik melihat bentrokan langsung kedua pemain di lini tengah dalam ajang Piala Super Italia 2015 nanti. Si No. 10 yang gagah menghadapi sosok dengan ban kapten yang melingkar elegan di lengan kirinya. Pogba dan Biglia akan jadi penentu hasil akhir duel bergengsi ini!


Source: 7upAsia