7upasia.net

PSSI berancang-ancang menggelar kompetisi sepak bola resmi musim depan yang siap bergulir Maret 2017. Hal ini masuk sebagai agenda besar yang bakal dibahas dalam kongres PSSI yang dijadwalkan berlangsung 8 Januari 2017 mendatang.

Dua musim belakangan kompetisi sepak bola Indonesia memang mati suri seiring pembekuan PSSI. Semusim ini sejumlah ajang bergulir mulai dari Torabika Soccer Championship (TSC) yang diperuntukkan klub-klub Indonesia Soccer League (ISL), Indonesia Soccer Championship (ISC) B untuk Divisi Utama, Liga Nusantara, dan Piala Soeratin.

Maret 2017 pun dirasa tepat untuk memulai musim baru setelah sederet turnamen ini rampung pertengahan Desember 2016. “Piala Soeratin dan Linus sudah rampung. ISC B juga selesai pekan ini, begitu pula dengan TSC. Ada waktu dua bulan untuk istirahat sebelum tim-tim memulai pramusim sekitar dua pekan kemudian kompetisi baru bergulir,” tutur Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, kepada wartawan di Stadion Manahan, Minggu (11/12/2016) malam WIB.

Ya, Piala Soeratin dan Liga Nusantara rampung digelar dengan Persab Brebes dan Perseden Denpasar sebagai kampiun. Sedangkan ISC B memasuki semifinal yang akan digelar Rabu (14/12/2016). Fase ini mempertemukan PSS Sleman kontra Perssu Real Madura dan PSCS Cilacap melawan Martapura FC. Sementara TSC selesai, Minggu (18/12/2016).

Nantinya Januari dan Februari 2016 bisa digunakan tim di masing-masing level untuk mempersiapkan diri. Mulai dari berburu pemain, pelatih, dan sebagainya. Setelah itu mereka tinggal melakukan pramusim sambil menunggu kompetisi bergulir.

“Maret dirasa waktu yang paling tepat untuk kembali menjalankan kompetisi musim baru. Dua bulan untuk persiapan agar tidak terlalu lama vakumnya,” imbuhnya.

Di sisi lain kompetisi musim depan akan menggulirkan ISL terlebih dulu kemudian diikuti level di bawahnya seperti Divisi Utama dan Liga Nusantara. Terkait format akan dibahas lebih lanjut di kongres PSSI nanti. Di samping itu, PSSI akan melakukan verifikasi tim dengan mengedepankan terutama tiga aspek penting, yakni kelengkapan infrastruktur, kemampuan finansial tim, dan standardisasi administrasi.


Source: Berit7