7upasia.net

Penyerang Paris Saint-Germain, Hatem Ben Arfa, menganggap strategi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, dan manajer Manchester United, Jose Mourinho, sangat membosankan.

Mourinho dikenal mengandalkan permainan pragmatis saat melatih FC Porto, Chelsea, Inter Milan, hingga Real Madrid. Namun, strategi tersebut mampu membawa klub-klub itu meraih kesuksesan. FC Porto, misalnya, yang menjadi juara Liga Champions 2004.

Mirip dengan Mourinho, Simeone mengedepankan strategi defensif dalam meramu taktik Atletico Madrid. Filosofi pelatih asal Argentina itu menuai hasil, di antaranya satu trofi La Liga, satu Copa del Rey dan satu Liga Europa.

“Banyak pelatih yakin untuk menciptakan permainan dengan dalih mencari sistem untuk memblok lawan, tetapi itu bukan esensi sepak bola Mourinho dan Simeone,” tutur Ben Arfa.

“Itu kebalikan dari filosofi dan kebebasan bermain ala (legenda Barcelona, Johan) Cruyff. Tidak ada lagi ruang untuk kesenangan bagi mereka (Mourinho dan Simeone),” ujarnya.

Tidak hanya Jose Mourinho dan Diego Simeone, Ben Arfa juga mengkritik kualitas strategi para pelatih di Ligue 1.  “Di Ligue 1, kami membunuh sepak bola,” kata Ben Arfa.


Source: Berit7