7upasia.net

Tak lolos ke babak 16 besar Liga Champions tak membuat Dinamo Zagreb berhenti untuk mencetak rekor. Sayangnya, kali ini mereka membuat rekor sebagai tim terburuk dalam sejarah Liga Champions.

Kekalahan 2-0 dari Juventus Kamis dini hari tadi membuat Josip Pivaric cs meraih gelar sebagai tim terburuk dalam sejarah Liga Champions. Dalam 6 laga, Dinamo tak pernah meraih 1 angka pun atau mencetak gol ke gawang lawan. Sebaliknya, gawang klub asal Kroasia itu 15 kali dibobol oleh lawan.

Rekor Zagreb itu menyamai perolehan Maccabi Haifa pada musim 2009-2010. Klub asal Israel juga gagal meraih satu pun angka dan mencetak gol setelah kalah dalam 6 laga fase grup. Namun, catatan Haifa sedikit lebih baik karena mereka hanya kebobolan 8 gol saja.

Derita anak asuh Ivaylo Petev musim ini dimulai ketika mereka dibantai Olympique  Lyonnais 3-0 pada laga pertama pertengahan September lalu. Sepekan berselang, giliran Juventus mempermalukan mereka di kandang sendiri dengan skor 0-4.

Performa Zagreb sempat menunjukan peningkatan ketika hanya kebobolan 1 gol saja saat menjamu Sevilla pertengahan Oktober lalu. Namun pil pahit kembali harus ditelan mantan klub gelandang Real Madrid, Luka Modric, itu kala menyambangi kandang Sevilla pada laga kedua. Mereka dicukur 4-0.

Zagreb sempat memperoleh harapan kala menjamu Lyon pada laga kedua di Stadion Maksimir November lalu. Ambisi mereka meraih 1 poin sempat membuncah hingga pertengahan babak kedua karena kedudukan masih imbang 0-0.

Namun, serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Matheu Valbuena cs akhirnya berbuah gol pada menit ke-72. Alexandre Lacazette memupuskan harapan Dinamo Zagreb meraih angka dengan gol semata wayangnya.

Pada laga melawan Juventus yang tak lagi menentukan bagi kedua tim, Zagreb juga tetap gagal meraih angka dan malah kebobolan 2 gol. Namun, Ivaylo Petev, mengaku tetap bangga atas perjuangan anak asuhnya itu.

“Kami bermain dengan banyak pemain muda dan saya bangga terhadap mereka. Saya yakin mereka akan bermain di klub besar Eropa di masa depan,” ujarnya.


Source: Berit7